Minggu, 28 April 2013

GOL SARASWATI

SIAP, GRAK !!!

Gooooollll...

Terdengar nada melengking khas anak perempuan memecah kesunyian desa.
Ya, dialah SARASWATI. Anak perempuan di desa ANGONKIDUL yang terkenal gemar bermain sepak bola. Tak hanya gemar, ia juga lihai dalam mengolah sikulit bundar. Bakat yang sangat jarang memang untuk seorang anak perempuan.

Di sekolahnya SDN OO1 inpres ANGONKIDUL, ia tergabung dengan kesebelasan inti dimana hanya ia lah anak perempuan yang menjadikannya sangat terkenal di kampungnya.

Setiap kali ditanya apa cita-cita SARASWATI, ia selalu menjawab bahwa ia ingin menjadi kapten tim nasional sepak bola wanita indonesia. Namun apalah daya, banyak teman-teman yang menertawakannya karena dianggap ia terlalu mengkhayal.

Namun tiap tawaan dan hinaan semakin membuatnya giat berlatih sepak bola. Malah tidak sedikit anak laki-laki sebayanya yang tidak berkutik saat harus melawan SARASWATI di lapangan hijau. Sungguh mengagumkan.

Saat usianya beranjak remaja, SARASWATI semakin gencar dalam usahanya masuk timnas sepak bola wanita indonesia. Namun masalahnya, ia tak memiliki sarana dan biaya untuk menuju jakarta dan mengikuti seleksi timnas. Segala usaha pun dilakukan untuk mengumpulkan uang sebagai biaya menuju jakarta.

Hasilnya, ia mampu mengumpulkan uang sebesar 35.500 rupiah yang akan digunakan untuk tumpangan truk pembawa kambing ke jakarta. Ya, ia terpaksa harus berbagi tempat dengan kambing-kambing karena di bagian depan telah penuh oleh 3 orang yang merupakan supir, montir, dan pemilik kambing-kambing tersebut.

Sesampainya dijakarta, ia meminta diturunkan didepan pintu masuk lapangan sepak bola Gelora Bung Karno. Seakan mengenal jakarta, SARASWATI berjalan mantab menuju tempat pendaftaran seleksi itu.

Dengan segala jerih payah, akhirnya ia berhasil mendapatkan formulir pendaftaran, dan dengan segera ia mengisinya. Namun semangatnya tak mendapat buah manis, saat ia hendak mengumpulkan formulir itu, SARASWATI ditanya oleh panitia seleksi, "Mana perlengkapan sepak bola kamu? Sepatu, kaos kaki, kaos dan celana yang layak, apa kamu punya?". Dengan sedikit takut SARASWATI menjawab, "saya tidak punya itu semua pak, saya tidak punya uang untuk membelinya." Panitia seleksi pun dengan tegas mengusir SARASWATI. Alhasil SARASWATI harus keluar lapangan, dan ia harus menunggu keesokan harinya untuk kembali dijemput oleh truk yang mengantarnya tadi pagi.

Ditengah-tengah kegundahannya saat menunggu, ia melihat beberapa orang sedang bermain sepak bola dihalaman luar Gelora Bung Karno. Dengan sigap ia berlari dan berharap diijinkan ikut bermain sepak bola.

SARASWATI pun berteriak, "Om boleh ikut main ??!!"
Sontak mereka semua tertawa mendengar keinginan SARASWATI itu, namun mereka tetap mengijinkannya ikut bermain karena tidak tega melihat SARASWATI terus memandangi mereka seakan tidak rela bila tidak menyentuh bola.

Begitu SARASWATI menyentuh bola, nampak jelas kemampuan ajaib dari seorang anak perempuan itu. Dengan segera seorang paruh baya bernama pak GONDOWO mengatakan pada SARASWATI, "itu didalam ada seleksi untuk timnas sepakbola wanita, kamu ikut saja!". Dengan sedih SARASWATI menjawab, "ia om, tadi saya sudah kesana, tapi saya diusir karena saya tidak punya sepatu bola dan pakaian yang layak. Jadi saya hanya menunggu truk kambing untuk saya kembali pulang ke kampung."
Pak GONDOWO pun menarik tangan SARASWATI sembari berkata, "om kenal kepala pelatih timnas sepak bola wanita, ayo om antar kedalam dan om kasih pinjam sepatu bola dan pakaian yang layak milik anak laki-laki saya seumuran kamu, itu ada di bagasi mobil."
SARASWATI pun hanya bisa mengangguk tanda setuju.

Singkat cerita, SARASWATI diijinkan mengikuti seleksi setelah mengenakan perlengkapan sepak bola pinjaman dari pak GONDOWO.

Peluh pun keluar begitu derasnya saat sesi seleksi, namun SARASWATI terlihat sangat bersemangat. Sampai akhirnya seleksi pun usai pada sore hari.

Saat itu juga pengumuman kelolosan pun dilakukan oleh panitia seleksi. Ada 23 pemain yang akan masuk dalam squad timnas sepakbola wanita indonesia. Namun dari 23 nama tersebut, tidak ada nama yang bertuliskan SARASWATI. Apa ia gagal dalam seleksi tersebut? Ya SARASWATI gagal masuk dalam kriteria yang disyaratkan oleh kepala pelatih.

"SARASWATI, tadi kamu bagus! sabar ya, kamu tidak lolos. Tapi om mau tahu, apa kendala yang kamu rasakan saat mengikuti seleksi?" tanya pak GONDOWO?
SARASWATI pun menjawab, "ini om, kaki saya tidak bisa leluasa untuk berlari dan menendang, saya tidak biasa pakai sepatu bola."

Ternyata sepatulah yang menghalangi kemampuan SARASWATI, maklum saja saat dikampung ia tidak pernah mengenakan sepatu bola, bahkan saat bersekolah pun ia menggunakan sandal.

Pak GONDOWO yang sungguh bersimpati dengan SARASWATI berkata, "baiklah, kamu bawa saja sepatu ini ke kampung, ingat.. setiap kamu bermain sepak bola, kamu harus memakai sepatu ini, agar terbiasa. Dan tahun depan, kamu kesini lagi untuk mengikuti seleksi ini. Om yakin, tahun depan kamu jauh lebih baik dari sekarang."

SARASATI dengan agak bersedih pun menjawab, "iya om, terima kasih. Saya akan ingat pesan om, dan tahun depan saya kesini lagi."

Akhirnya SARASWATI pulang dijemput dengan truk kambing itu lagi. Sesampainya di kampung, bukannya patah semangat, ia malah semakin giat berlatih sepak bola dengan menggunakan sepatu bola dari pak GONDOWO.

Tahun pun berganti, SARASWATI pun kembali ke jakarta dengan harapan yang sangat tinggi untuk bisa tergabung dengan timnas sepakbola wanita indonesia.

Benar saja, tanpa kesulitan sang kepala pelatih menerima SARASWATI untuk masuk dalam timnas setelah seleksi usai. Memang skill SARASWATI jauh meningkat dan sudah terbiasa dengan sepatu sepak bola. Tak butuh waktu lama bagi SARASWATI untuknya menjadi kapten tim nasional sepakbola wanita indonesia, karena memang kemampuannya sungguh luar biasa, ditambah kepribadiannya yang baik serta tegas.

SARASWATI pun mendapat apa yang ia impikan, tergabung dalam tim nasional sepak bola wanita indonesia, menjadi kapten tim, mendapat gaji tetap, serta ia memperoleh kebanggaan yang begitu besarnya.

SARASWATI pun menjadi legenda sepak bola wanita tanah air.

--satu lagi cerita fiktif dari saya yang terinspirasi dari seorang teman--

teman saya yang menginspirasi saya, ia adalah seorang wanita yang berasal dari ujung jauh indonesia, dengan segala perjuangannya ia mampu menuju ibu kota, menempuh pendidikan, sampai akhirnya ia bisa menginjakan kaki di negara orang. Sungguh tak terbayangkan olehnya sebelumnya bahwa ia mampu mencapai titik dimana ia sekarang berada.

Congrats for u girls, keep spirit.
Hopefully i can follow your struggle, or even better..

Untuk pria, lakukan hal berikut:
--> jangan remehkan wanita
--> sayangi wanita seperti kau menyayangi ibumu
--> bantu wanita saat ia membutuhkan
--> lindungi wanita dari nafsu-nafsu pria biadab
--> cintai wanita yang memang menurutmu pantas menjadi pendamping hidupmu


ISTIRAHAT DI TEMPAT, GRAK !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar