Senin, 29 April 2013

SEPEDA ONTELKU MASUK JALAN TOL

SIAP, GRAK !!!

Wooooyyyy...

Anj***!!!!

Supir angkot sialan!!!!

teriak seorang pengenara sepeda motor yang kesal karena sebuah angkot berhenti mendadak didepannya.

Yah, itulah salah satu potret keadaan jalan raya di indonesia khususnya Di kota jakarta. Begitu penuh, sesak, macet, dan polusi dimana-mana.

Mengapa bisa terjadi hal semacam ini?
Jawabannya adalah tingkat pertumbuhan kendaraan bermotor sangat tinggi, namun tidak diimbangi oleh penambahan ruas-ruas jalan raya. Tidak usah dijelaskan lagi, kita semua tau dengan keadaan seperti itu, maka kendaraan bermotor akan menumpuk di jalan raya yang tidak juga bertambah atau diperbesar. Bila hal ini dibiarkan begitu saja, akan tiba kelak dimana begitu keluar rumah, sudah terdapat antrian kendaraan-kendaraan yang terjebak macet.

Apa pemerintah diam saja?
Tidak, sebenarnya pemerintah telah berusaha untuk mengatasinya, seperti munculnya bus transjakarta, penambahan gerbong kereta, penambahan jalan tol, pengaturan sistem buka tutup, dan masih banyak lagi, malah yang terbaru adalah sistem plat nomor kendaraan ganjil genap.
Apapun itu, terobosan dari pemerintah rasanya belum mampu memgatasi kemacetan di jakarta.

Jadi apa solusinya?
Belum ada. Ya, sampai sekarang kalangan terpelajar pun belum mampu menemukan jalan pemecah yang jitu akan masalah ini.

Namun menurut saya, sendainya masyarakat indonesia mau secara sukarela menanggalkan gengsi dan agak sedikit berkeringat. Mengganti kendaraan bermotor dengan penggunaan sepeda adalah sangat relevan dilakukan. Mengingat berbagai upaya penanganan kemacetan kendaraan bermotor dirasa masih nihil.
Banyak manfaat apabila sepeda menjadi kendaraan utama masyarakat indonesia.
--> kemacetan hilang
--> polusi berkurang
--> masyarakat sehat
--> tata kota rapi

Namun ada juga sisi negatifnya, terutama dari hal perekonomian negara. Ya, mau dikemanakan karyawan pabrik2 kendaraan bermotor, omset pajak pun menurun. Tidak ada lagi pemasukan dari pajak jalan tol, kepemilikan ranmor, dan lainnya.

Ibarat buah si malakama, ada sisi positif dan negatifnya.

Tapi kalau memang tujuannya hanya untuk mengurangi kemacetan, menurut saya penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi utama adalah yang terbaik. Dan untuk jarak yang jauh dapat menggunakan sarana angkutan umum seperti bus.

Coba kita tengok negara jepang yang telah lama menggunakan sepeda sebagai kendaraan utama, mobil2 pribadi hanya untuk perjalanan jauh. Sungguh tata kota yang indah, tidak ada kemacetan. Rapi, bersih dan menakjubkan, itulah yang ada dalam hati saya saat beberapa kali mengunjungi kota-kota di jepang.

Banyak hal yang saya impikan dapat terwujud di indonesia, mungkin oleh seluruh masyarakat indonesia juga mengimpikan yang sama.

Namun sebelum mencapai mimpi itu, banyak hal yang harus kita benahi.

Semoga saja para pimpinan kita dapat mengarahkan negara ini kedalam perwujudan mimpi tersebut.

Semoga saja.

ISTIRAHAT DITEMPAT, GRAK !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar